Dangerous Night 2018 Chapter 2 : Jealous (ft. Kang Seulgi)

Posted by Lee Yena, Released on

Option


JEALOUS


You're a hero. You save anybody. But, who will save you?


Kang Seulgi


"Makasih ya, Krys. Kau memang temanku yang paling baik."


•••


"Sudah berapa lama kau jadian dengan Kai?"


"Ah, baru sebulan." jawab gadis bermata kucing itu pada temannya, sedikit menunduk dan tersenyum malu-malu. Saat ini ia tengah menginap dirumah salah seorang teman baiknya, Krystal Jung.


"Ah, jinjja!? Aku pikir kalian sudah lama jadian. Soalnya kalian kelihatannya dekat sekali. Hm ... Bikin aku iri saja." gerutu Krystal sembari memukul pelan bantalnya.


Seulgi hanya tertawa melihat tingkah kekanak-kanakan Krystal, "Makanya cari pacar. Biar bisa malming berdua."


Krystal mencebikkan bibirnya saat mendengar ejekan Seulgi. Dasar mulut sambal, batinnya mencelos, "Udah ah! Malas mau ngomong." ucap Krystal seraya bangkit dari tempat tidurnya, "By the way, kamu mau minum apa? Teh? Kopi? Atau susu?"


Mendengar beberapa pilihan minuman yang ditawarkan, Seulgi menimang-nimang, memikirkan minuman apa yang pas, "Susu aja deh yang hangat ya." jawabnya.


Krystal tersenyum dan menggerakkan tangan kanannya seperti gerakan hormat pada saat upacara bendera, "Siap, bosku!"


•••


"Ini susunya. Awas kalau enggak dihabiskan." Krystal meletakkan segelas susu diatas nakas meja didekat kasur yang ditempati Seulgi. Seulgi tersenyum lebar lalu segera menyambar gelasnya, meminumnya dengan rakus hingga tetesan terakhir. Membuat Krystal yang tadi ekspresi mukanya biasa saja tergantikan menjadi ini-orang-minum-gitu-amat-sih?


"Makasih ya, Krys. Kau memang temanku yang paling baik." ucap Seulgi seraya mengusap sudut bibirnya. Menghilangkan beberapa lelehan susu putih yang keluar dari bibirnya.


"Iya, sama-sama." balas Krystal seadanya lalu mengambil gelas yang telah kosong dari tangan Seulgi. Kemudian pergi keluar kamar. Meninggalkan Seulgi yang kembali fokus pada ponselnya. Seulgi tersenyum tipis saat melihat backgroud ponselnya. Ini adalah foto mereka berdua saat kencang pertama mereka sebulan yang lalu. Tak lama ponselnya berdering. Senyum Seulgi semakin mengembang saat melihat siapa nama orang yang tertera disana.


Mr. Bear is calling ...


Seulgi segera menekan tombol hijau. Dan mendekatkan ponselnya ke area kupingnya.


"Hi, Princess."


Seulgi sungguh merindukan suara bariton pria diujung telponnya ini. Siapa lagi kalau bukan Kim Kai, pria berkulit eksotis yang berhasil membuat hatinya luluh lantak saat pertama kali bertemu dengannya, "Hi, My Bear. Bagaimana meetingnya?"


"Everything is okay, sweety. Bahkan, aku mendapatkan proyek baru di Australia minggu depan."


"Really? It's great. Tapi jangan lupa istirahat ya. Jangan terlalu diforsir. Nanti kamu sakit lagi."


Kai tertawa saat mendengar nada khawatir dari kekasihnya ini, "Baiklah, my sweety. Dasar cere-"


"Uhuk-uhuk!"


"Seulgi, kau baik-baik saja?"


"A-aku baik ... Uhuk-uhuk!" Seulgi mengerang kesakitan, ia memegang tenggorokannya yang mulai memerah. Semakin lama suara batuk Seulgi semakin keras, yang tentu saja membuat pria yang tengah menghadiri meeting di Jepang ini begitu panik.


"Seulgi! Seulgi-ah! Kau kenapa!?"


"Akh ... Tenggorokanku ... Uhuk! Sa-sakit, Oppa." suara Seulgi melemah, ia bahkan tak mampu mengeluarkan suara apapun selain rintihan rasa sakit yang semakin menjadi-jadi, "Uhuk-uhuk!" Seulgi menutup mulutnya dengan telapak tangannya, kedua matanya memanas saat melihat cairan berwarna merah membasahi telapak tangannya.


Apakah ini ... Darahnya? Pandangan Seulgi mulai mengabur, ponsel yang berada digenggamannya terjatuh ke lantai.


"Seulgi! Seulgi, jawab aku!" Tubuhnya bergetar hebat, Seulgi mencoba bangkit dari tempat tidurnya. Berusaha mencari pertolongan. Tapi baru saja beberapa langkah dari tempat tidur, ia kehilangan keseimbangan tubuhnya. Hingga akhirnya ia tergeletak jatuh di lantai.


Bruuk!!


Darah segar kini tak hanya mengalir dari mulut bahkan hidungnya juga mulai mengeluarkan darah. Seulgi mencoba berjuang melawan rasa sakitnya, menyeret tubuhnya hingga sampai di depan pintu. Baru saja ia mencoba meraih ganggang pintu, pintunya telah terbuka lebar, menampilkan wajah dingin orang yang sangat ia kenal. Orang yang sudah ia anggap seperti saudaranya sendiri, Krystal Jung. Tapi ada satu hal yang tak Seulgi sangka ...


Dia tersenyum.


"To-tolong ...


"Kenapa aku harus menolongmu, Seulgi-ah?"


"A-aku mohon ... Uhuk! Kai, diahhh membutuh ... kankuh ..."


"Tenang saja, Seulgi. Setelah kau mati, aku akan merawat dan menjaga pria yang kau cintai dengan sepenuh hatiku. Bagaimana? Setuju?"


END

Komentar

Options

Not work with dark mode
Reset