Dangerous Night 2018 Chapter 4 : Number (ft. Kim Yerim)

Posted by Lee Yena, Released on

Option

NUMBER


You're a hero. You save anybody. But, who will save you?


Kim Yerim


"Terima kasih, Xiumin-ssi. Kalau boleh tahu, kau tinggal di apartemen nomor berapa?"


•••


Kim Yerim, gadis berambut blonde sebahu tak henti menatap arloji putih yang terpasang di pergelangan tangannya. Langit sudah menggelap. Jarum jam menunjukkan pukul 23.10 malam, waktu yang pas untuk menutup pelupuk matanya. Pekerjaan sebagai sekretaris keuangan membuat ia harus rela pulang lebih lama dari rekan kerjanya. Menyusun laporan keuangan, memeriksa laporan pengeluaran perusahaan, menghitung laba dan lain sebagainya. Membuat ia harus ekstra hati-hati, salah-salah malah ia yang kena imbasnya.


"Huft~" ia menghela nafas berat sambil membetulkan kacamata minusnya yang hampir merosot dari tulang hidungnya. Semuanya berjalan seperti biasa, ia pulang kerja, naik bus, berjalan kaki hingga ke apartemennya lalu tidur cantik. Tapi ada satu hal yang terus mengganggu pikirannya. Tanpa menghentikan langkahnya. Perlahan tapi pasti, Yeri melirik kearah belakang.


Betul, ada seseorang disana. Pakaian yang ia kenakan semuanya berwarna gelap, wajahnya tak terlihat jelas karena dia menutupnya dengan masker berwarna putih. Tapi dilihat dari postur tubuh dan cara berjalannya, Yeri yakin dia adalah seorang pria. Yeri terus berusaha tenang, tak lupa otaknya juga bekerja keras bagaimana ia bisa melewati situasi genting ini.


'God, help me.' Kebetulan sekali, di depan ada perempatan dan wanita itu memutuskan untuk belok kanan. Yeri melirik sekilas. Shit! Pria itu masih mengikutinya. Yeri terus berjalan, hingga perempatan jalan kembali menyapanya. Yeri memutuskan untuk belok ke arah kiri. Dan sialnya, pria itu juga mengambil arah yang sama.


Apa dia harus berteriak? Tidak, itu bukan keputusan yang bagus. Jalanan disini sudah sepi. Pos polisi juga berjarak lumayan jauh. Siapa yang akan mendengarkan teriakannya nanti?


'Dia benar-benar gila!' pekiknya dalam hati, keputusannya sudah bulat. Tidak ada pilihan lain. Dia akan menggunakan rencana B, berlari sejauh mungkin dari sini. Yeri terus berlari, ia tak memperdulikan apapun yang berada di depannya. Yang penting ia bisa selamat dari pria aneh itu.


"Nona! Tunggu!"


Tidak! Ia tak mendengar apapun. Sesaat, Yeri bisa bernafas lega. Apartemennya hanya tinggal beberapa puluh meter lagi. Kini ia tepat berada didepan pintu apartemennya. Baru saja ia selesai menekan tombol password apartemennya, ia merasakan seseorang menepuk bahunya.


Puk!


"Akh!!!"


"Te-tenang, Nona. Aku bukan orang jahat." seru pria bermata monolid itu, berusaha menenangkan wanita di depannya. Pria itu membuka maskernya, "Perkenalkan, namaku Xiumin. Aku orang baru disini." sapa Xiumin, pria itu tersenyum.


"Ah, maafkan aku, Xiumin-ssi. A-aku sudah menuduhmu yang tidak-tidak." balas Yeri, sebisa mungkin ia membalas senyuman Xiumin. Walau terkesan masih kaku.


"Iya, tak apa. Malah aku yang seharusnya minta maaf. Boleh aku tahu siapa namamu, Nona?"


Yeri terkesiap, "Namaku Kim Yerim, kau bisa memanggilku Yeri."


Xiumin mengangguk pelan, "Kim Yerim, nama yang indah."


Yeri bisa merasakan kupu-kupu berterbangan di perutnya, "Terima kasih, Xiumin-ssi. Kalau boleh tahu, kau tinggal di apartemen nomor berapa?"


"Nomor 34-A." balas Xiumin singkat, "Kalau begitu sampai jumpa, Nona. Selamat malam."


"Baiklah, selamat malam." balas Yeri lalu segera masuk ke dalam apartemennya. Yeri menggeleng heran saat mengingat kejadian tak mengenakkan tadi.


Tapi, tunggu dulu. Apartemen nomor 34-A? Bukankah itu ... Nomor apartemennya?


"Hi, sweety."


Tubuh Yeri bergetar hebat, "Xi-Xiumin?" sial, dia lupa mengunci pintunya. Tak lama pria itu menyeringai seraya mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Kedua mata Yeri membulat sempurna. Itu adalah pisau, "To-tolong hentikan."


"Ssssttt! Shut up, kitten. Let's play with me."


END

Komentar

Options

Not work with dark mode
Reset