Imagine With Us 2017 Chapter 11 : Noisy Neighbor (ft. Byun Baekhyun) [3/3]

Posted by Lee Yena, Released on

Option

Imagine With Us

Noisy Neighbor (ft. Byun Baekhyun — Part 3)

[ Kekerasan, Romance, Hurt, Adult, Threeshoot ]


Sudah seminggu sejak kejadian itu dan seminggu pulalah Baekhyun tinggal bersama Cheonsa, lebih tepatnya Baekhyun yang mengajak Cheonsa untuk tinggal bersamanya dengan alasan keamanan. Alasan yang langsung disetujui oleh Cheonsa. Mereka memilih tinggal di apartemen pribadi milik keluarga Byun yang letaknya agak jauh dari apartemen mereka sebelumnya. Saat ini mereka sedang menonton tayangan televisi. Menikmati malam minggu yang terasa sangat singkat bila diingat.


Cheonsa menjatuhkan kepalanya dilengan kekar pria disebelahnya sembari menyelipkan tangannya diantara lengan Baekhyun, memeluknya erat. Sementara Baekhyun hanya tersenyum tipis saat mendapati Cheonsa yang terus saja menempel padanya. Dan tak Baekhyun pungkiri, kebersamaannya dengan gadis ini begitu menyenangkan. Lebih asyik dari pada berolahraga ranjang dengan Taeyeon.


Taeyeon? Lupakan. Sejak tinggal bersama Cheonsa. Ia sudah tak berhubungan lagi dengan gadis bermarga Kim itu. Lagipula hubungan mereka hanya sebatas tak lebih dari seorang partner. Tak ada perasaan atau sebagainya. Semuanya murni pelampiasan sesaat.


"Oppa." sahut Cheonsa, memecah suasana hening diantara mereka berdua.


"Hm?"


"Kenapa Oppa tinggal di apartemen kecil?" Cheonsa merengut bingung, "Padahalkan Oppa punya rumah sendiri?"


Baekhyun terdiam sesaat, menimang-nimang apa yang akan ia ucapkan, "Aku sedang ada tugas khusus. Yah, seperti itulah."


Cheonsa mengangguk paham, "Oh, begitu." Mereka terdiam sesaat, "Terima Kasih, Oppa."


"Untuk?" alis pria itu menukik tajam.


Cheonsa mendongak, "Untuk segalanya."


Baekhyun tersenyum penuh arti saat mendapati tatapan lembut Cheonsa. Tangan kekarnya bergerak, mengelus surai hitam milik gadis itu, "Aku sudah berjanji padamu kan." Baekhyun menangkup kedua pipi Cheonsa dengan kedua telapak tangannya, "Aku akan selalu melindungimu."


Dan lagi-lagi Cheonsa tidak dapat menahan senyumannya. Ia tak menyangka, pria yang selama ini ia anggap sangat menyebalkan, pria yang selama ini ia anggap hanya seorang pengganggu, bisa bertingkah selembut ini padanya.


"Cheonsa, apa aku boleh mengatakan sesuatu padamu?" Cheonsa mengangguk. Baekhyun menarik nafas sejenak, berusaha mengumpulkan seluruh kekuatannya. Bahkan ini lebih mendebarkan daripada menghabisi satu gerombolan teroris, "I think ... I like you, Cheonsa."


Kedua mata cantik Cheonsa melebar, tak percaya dengan apa yang ia dengar. Detak jantungnya berpacu tak karuan. Dadanya terasa sakit, seakan-akan jantungnya bisa meloncat keluar dari dadanya. Kedua pipi Cheonsa bersemu merah, "A-aku mau mandi." tergesa-gesa, Cheonsa bangkit dari tempat duduknya, meninggalkan Baekhyun yang menatapnya dengan ekspresi kecewa.


🍂🍂🍂


Zaaasss!


Bunyi keran air menggema di balik ruang kaca itu. Seorang gadis terdiam, menikmati terpaan air keran yang telah membasahi tubuh naked nya. Cheonsa menghela nafas, perasaannya campur aduk sejak pernyataan 'cinta' Baekhyun beberapa menit yang lalu. Pemukulan dirinya, pelecehan yang dilakukan oleh sepupu Baekhyun sendiri serta perkataan Baekhyun yang telah membuat jantungnya seakan terhenti.


Cheonsa kembali menghela nafas—entah yang sudah keberapa kalinya—sungguh dia membutuhkan waktu untuk mulai membuka hatinya kembali. Pandangannya meredup, mengingat memori kelamnya dulu , ia takut kisahnya dengan Baekhyun akan memiliki ending yang sama saat dirinya bersama Tao. Dan pada akhirnya, dialah yang akan menjadi korban.


Ceklek!


Tanpa Cheonsa sadari, pintu kamar mandinya telah terbuka lebar, menampilkan seorang pria yang tengah tersenyum lebar sembari menatapnya lapar dibalik ruangan kaca berukuran kecil itu. Baekhyun menggeleng heran. Dasar, gadis ini selalu lupa untuk menutup pintu.


'I got you.' kekeh Baekhyun dalam hati. Satu persatu, Baekhyun melepaskan pakaian yang menempel di tubuhnya. Dari kaos putih, celana jeans hitam hingga celana boxer bermerk supreme yang ia gunakan. Kini pakaiannya telah berceceran di atas lantai kamar mandi.


"Nggghh ..." Baekhyun bahkan mengerang saat berusaha membebaskan burungnya dari sangkar yang melapisinya. Ditambah pemandangan punggung naked seorang gadis yang begitu menggiurkan, membuat nafsu birahinya tak bisa diajak kompromi. Tak bisa dibayangkan betapa tegang miliknya sekarang.


'Tenanglah, Baekki! Aakh ...' batinnya saat menatap adiknya dibawah sana seraya mengusapnya pelan. Sungguh, ia begitu menginginkan gadis itu.


Baekhyun melangkah tenang, berusaha menetralisir suara yang dihasilkan oleh tapak kakinya. Hingga membuat gadis di dalam ruang kaca itu tak menyadari keberadaannya. Dan posisi Cheonsa yang membelakangi pintu masuk semakin mempermudah pergerakan Baekhyun. Baekhyun menarik ganggang pintu perlahan.


Sekarang ia tepat di belakang gadis itu. Dan betapa terkejutnya Cheonsa saat mendapati sepasang lengan kekar telah melingkar sempurna di sisi pinggangnya. Secepat kilat Cheonsa menoleh, mendelik kearah pria monolid itu, "Akh! Oppa!"


"Hei, beautiful." bisik Baekhyun tepat di telinga gadis itu. Membuat Cheonsa merasakan gelanyar aneh yang menyerang seluruh saraf tubuhnya. Ditambah sesuatu yang besar, panjang dan keras di antara bongkahan bokongnya, seakan berusaha menusuk tubuhnya dari arah belakang. Apa jangan-jangan pria yang memeluknya juga ... naked!?


"O-oppa, le-lepaskan." titah Cheonsa tapi tentu saja tak dihiraukan oleh Baekhyun.


"I'm sorry beautiful. It's time to play." Baekhyun menyesap leher jenjang Cheonsa, meninggalkan beberapa kissmark di atas kulit seputih porselen itu. Menandai gadis itu sebagai miliknya.


"Aah ..." desahan kecil lolos dari bibir ranum itu. Kini salah satu tangan Baekhyun yang tadi memeluk pinggang Cheonsa posesif merambat ke bawah, mengelus bagian yang paling sensitive bagi seorang gadis dan bagian yang paling ia sukai.


"Aaah ... Baek ..." Baekhyun tersenyum penuh kemenangan saat mendengar erangan Cheonsa. Gadis itu berusaha menolak sentuhannya tapi tubuhnya malah mengatakan yang sebaliknya. Bahkan tanpa gadis itu sadari, kedua pahanya telah menjepit pergelangan tangannya yang tengah bermain-main di area kewanitaan gadis itu.


"Do you like it?" bisik Baekhyun seduktif.


Cheonsa menggeleng lemah, "N-no, I don't ... Aakh ... Eungh ... Le-lepaskan."


"Jawaban yang salah, princess."


"Aaakh!!" Teriakan Cheonsa menggema di ruang berlapis kaca itu. Bagaimana tidak? Tiga jari pria itu telah bersarang di dalam vaginanya. Memborbardir tubuhnya dengan tusukan beruntun yang kemudian semakin cepat dan dalam. Baekhyun tak habis pikir saat merasakan jari-jarinya terjepit didalam sana. Begitu hangat dan sempit. Bagaimana jika itu adalah juniornya? Ugh, pasti akan sangat nikmat.


"Aakh! Aaah ... Aakh! Eunghhh ... Oppa!" Cheonsa tak dapat menahan desahannya. Bahkan sekarang ia meremas salah satu tangan Baekhyun yang melingkar di pinggangnya, melampiaskan sensasi nikmat yang ia rasakan menjalar di seluruh tubuhnya.


Cheonsa terus mengerang ditambah tangan Baekhyun yang tadi memeluknya kini merambat ke atas, bermain dengan buah dadanya. Teksturnya yang lembut tapi kenyal membuat jari-jari pria itu betah mengeksplorasi dada gadis yang bulan lalu baru menginjak usia 17 tahun.


Baekhyun menyeringai, "Hm, biar kutebak ... Ukurannya pasti 34B." gemas, Baekhyun memelintir puncak dada gadis itu. Sungguh! Ini adalah nipple terkecil yang pernah ia remas seumur hidupnya.


"Eunghh ... Aaaah ... I-ini me-memang ke-kecil ... Akh!"


"Hm, tak masalah." Baekhyun semakin menguatkan remasannya yang tentu saja membuat Cheonsa memekik kesakitan, "Yang penting bisa diremas."


"Nggghh ... Akh ... O-oppa ..."


"Teruslah mendesah, sayang." Baekhyun mempercepat tempo jarinya, bahkan suara sensual akibat decakan jarinya semakin terdengar jelas. Menghantam lubang sempit milik gadis itu dan sesekali menekan pelan klirotisnya.


"Engh ... Aagghh ... Aaahh!!!" Tubuh gadis itu bergetar bersamaan dengan cairan bening yang mengalir dari celah pangkal pahanya.


Dadanya terasa sesak. Rasa lelah dan nikmat bercampur jadi satu. Cheonsa menundukkan pandangannya kebawah, menatap lekat miliknya yang terasa sedikit aneh. Keningnya sedikit mengkerut—ia bingung—tubuhnya lemas sekaligus terbakar gairah yang tak tertahankan. Perasaan aneh yang sukar untuk dideskripsikan.


"Haaah ... Aaah ... A-apa ini Oppa? Kenapa ... Rasanya nikmat?" Mendengar pertanyaan Cheonsa yang menurutnya sangat lucu dan polos, Baekhyun hanya tersenyum simpul sembari melepaskan jari-jari nakalnya dari organ intim Cheonsa, "O-oppa ..." lenguh Cheonsa saat Baekhyun sukses melepaskan jarinya.


"Ini yang namanya orgasme, sayang." Baekhyun memeluk erat pinggul Cheonsa, "Nikmat bukan? Apa kau belum pernah merasakannya?"


Cheonsa menggeleng pelan, "Tidak, aku tidak pernah. Tapi hampir ..."


"Hampir?" Cheonsa mengangguk, "Maksudnya?"


Cheonsa menarik nafas sejenak, mengingat kembali memori kelamnya beberapa tahun yang lalu. Pada saat ia masih berstatus sebagai Tao's girlfriend. Pada saat hatinya hanya terukir nama pria itu. Disaat jantungnya selalu berdebar hebat saat tak sengaja dipeluk oleh pria itu. Hanya untuk pria itu.


Sebelum ia tahu semua hal yang selama ini Tao sembunyikan. Pekerjaannya, Kejahatannya dan yang paling menyakitkan ia hanyalah salah satu koleksi wanitanya. She's not the only one in his life. Ditambah dengan niat busuk Tao yang ingin menjamah tubuhnya, tentu saja membuat Cheonsa sedikit ngeri saat mengingat wajah Tao sekarang.


"Kemarin, kau ingat bukan? Sepupumu yang melakukannya." Baekhyun membisu, ia semakin mengeratkan pelukannya dan mendaratkan kecupan lembut diatas bahu putih Cheonsa.


"Maaf." bisik Baekhyun, tampaknya ia harus memberikan Tao sedikit pelajaran nanti. Dua insan adam dan hawa itu hanya membisu, menyelam di alam pikiran mereka masing-masing—yang entahlah—hanya mereka yang tahu. Tapi, tetap saja tangan nakal pria itu tak henti bermain di atas puncak dadanya.


"Eungh ... Aah ..." Baekhyun kembali memberikan kecupan kecil di bahu Cheonsa. Hatinya terbakar saat mendengar perkataan terakhir yang keluar dari bibir Cheonsa. Atau mungkin ia cemburu?


"Aku sudah tak tahan." bisik Baekhyun tepat di depan daun telinga gadis itu, "I want you to be mine, Cheonsa."


🍂🍂🍂


"Aaah ... Aaah ... O-oppa ... Sakit ..."


"Tahan, Cheonsa." Tubuh Cheonsa telah bersimbah keringat, ditambah dengan pancuran shower yang membasahi tubuh mereka berdua. Punggungnya bersandar pada dinding kaca, sedangkan kedua kakinya melingkar bebas di antara pinggang pria yang sedang menggagahi tubuhnya.


"O-oppa ... Akh!" Jari-jemari gadis itu meluncur diantara helaian rambut Baekhyun, sesekali menariknya. Melampiaskan rasa sakit akibat benda tumpul kebanggaan pria itu berusaha masuk, membobol pertahanan terakhirnya.


"Aakh! Mmmmm ..." Cheonsa merintih kesakitan. Merasa tak tega, Baekhyun segera membungkam bibir Cheonsa dengan bibirnya. Melumat dan menghisapnya pelan. Mensugestikan rasa sakit yang Cheonsa alami.


"Mmm ... Mmmnghh ... Aaah ..." Baekhyun melepaskan tautan bibirnya, membiarkan Cheonsa mengambil oksigen sebanyak yang ia bisa.


"Ngh ..." Baekhyun tak dapat menahan lenguhannya. Merasakan betapa kuatnya jepitan dinding vagina gadis yang baru saja ia bobol. Ia sedikit melirik ke bawah. Terlihat beberapa tetes darah mengalir dari arah sana. Tunggu dulu. Darah?


"Cheonsa, kau ..." Cheonsa mengangguk lemah, ia sudah tahu apa yang akan dikatakan oleh Baekhyun.


"Maaf." Sungguh, pria itu tak tahu jika ini adalah yang pertama bagi gadis itu. Perasaannya kini campur aduk. Ia merasa bersalah karena telah merenggut kesucian gadis itu. Tetapi ia juga merasa senang, karena dialah yang menjadi pria pertama bagi Cheonsa. Merupakan suatu kebanggaan bagi seorang pria jika berhasil mendapatkan gadis perawan di zaman sekarang ini.


"Apa boleh kugerakkan?" tanya Baekhyun yang mulai gerah, gatal ingin menggerakkan adiknya di dalam sana.


"Ne, Oppa." balas Cheonsa pelan seraya mengeratkan pelukannya pada tubuh tegap Baekhyun.


Satu sodokan.


Dua sodokan.


"Ah ..." Cheonsa mengerang kesakitan. Ia menggigit sudut bibirnya saat merasakan kejantanan Baekhyun yang semakin cepat dan dalam menusuk dirinya.


"Akh! So tight, baby."


"Aaaah ... Eeungh ... O-oppa! Akh!" Gerakan Baekhyun semakin membabi buta. Tusukan bertubi-tubi telah ia layangkan pada Cheonsa. Membuat Cheonsa mengerang nikmat sekaligus nyeri. Seakan-akan sebentar lagi vaginanya akan robek, "Aah ... Aaakh ... Pela- Aakh!"


"Sshhh ... Tubuhmu nikmat, Cheonsa."


"Aakh! Eungh ... Aaah ... O-oppa ..."


Baekhyun meremas bokong Cheonsa. Sesekali menggigit perpotongan leher gadis itu. Meninggalkan beberapa kissmark di atas sana tanpa menghentikan sodokannya.


Pok! Pok! Pok!


Suara sensual akibat tubrukan dua alat vital mereka tak dapat terelakkan lagi. Suara desahan dan erangan juga dapat jelas terdengar dari dalam sana. Mengisi kediaman Byun's Family. Biarkan saja jika pelayan rumah mendengarkan desahan mereka, Baekhyun tak peduli. Yang dia pikirkan sekarang adalah betapa nikmatnya bercinta dengan seorang perawan.


"Aakh! Aaah ... Uwaah ... Oppaaaaa!!" Cheonsa mendesah hebat, nafasnya sesak, kedua kakinya bergetar hebat saat merasakan cairan cintanya kembali keluar diantara celah pangkal pahanya. Jika saja tubuhnya tak bertumpu diatas tangan kekar Baekhyun, sudah pasti ia akan jatuh merosot diatas lantai kamar mandi.


"Ugh, shit! ... Cheonsa ... akh!"


"Eungh ... Akh! Aaaah! Pe-pelan ... Pelan, Oppa." Tampaknya, Cheonsa harus izin sekolah untuk beberapa hari.


END


Komentar

Options

Not work with dark mode
Reset