Love Signal 2020 Chapter 1 : Love Signal (END)

Posted by Lee Yena, Released on

Option


It's a love signal


••• 


Oh Sehun, pria matang nan mapan berumur 25 tahun itu tidak habis pikir dengan apa yang ada di depan matanya. 


"Malam Oppaku tersayang. Ehehehe."


Di malam hari, di saat waktunya dia beristirahat setelah seharian menjalani pekerjaannya di kantor pengacara. Mengurus berkas-berkas dan menghadiri beberapa persidangan penting. Malamnya yang aman damai kini terusik oleh kehadiran tamu yang tidak pernah dia undang.


"Apa yang kau lakukan di depan rumahku?" 


Chou Tzuyu yang baru saja menempuh bangku kuliah semester awal, 19 tahun, gadis itu hanya memamerkan cengiran polosnya, "Memangnya salah ya kalau pacar sendiri datang berkunjung ke rumah pacar tercinta?"


"Berkunjung itu tidak salah. Yang salah itu waktunya, pacarku sayang." Sehun berkata dengan nada sarkas.


Tzuyu terkikik geli mendengar nada bicara Sehun, "Oppa jangan jutek gitu dong sama Tzuyu. Tzuyu cuma mau berkunjung ke rumah Oppa. Sekalian ingin mengajak Oppa ke suatu tempat."


Gadis itu lalu membuka jaket hitamnya. Memperlihatkan apa yang ia pakai dibalik jaket tebalnya, "Taraa! Bagaimana Oppa? Oppa siap enggak buat acara hari ini?" 


Sesosok gadis bertubuh semampai kini berdiri tegap di hadapannya dengan kostum aneh berwarna dominan putih, tongkat mainan dan halo—lingkaran suci—plastik di atas kepalanya. Tzuyu sudah berpose imut layaknya peri sungguhan di depan Sehun. Mengharapkan bagaimana reaksi darinya. Tapi, jauh panggang dari api. Yang dia dapatkan hanyalah ekspresi papan triplek.


Wajah Sehun sudah datar sedatar-datarnya papan triplek melihat tingkah aneh yang gadis itu tunjukkan padanya. Sehun memijit pangkal hitungnya yang terasa sakit, "Kenapa berpakaian aneh seperti itu, Tzuyu?" 


"Wah? Oppa lupa ya? Hari ini kan hari dimana semua orang memperingati hari yang paling seraaaam di dunia." Tzuyu memainkan tongkatnya di udara layaknya nenek sihir. 


"Hari apa? Hari Marxisme Sedunia?" 


"Bukan." 


"Peringatan Revolusi Perancis?"


"Revo- Bukan! Dengar ya, Oppa! Slogannya Trick or Treat."


"..."


"..."


"...."


"Oh, hari yang itu. Kirain apa." balasnya tanpa setitikpun emosi. Sama seperti wajahnya.


Ekspektasi Tzuyu runtuh. Batin Tzuyu berdecak kesal. Bibirnya mengerucut 5 sentimeter dan kedua kakinya menghentak tanah, "Ish! Oppa~ Oppa enggak seru nih!"


"Hari ini tuh hari Halloween sedunia! Ada pesta besar-besaran di alun-alun. Ayo, pergi!" 


Pria itu menyempitkan matanya, melempar tatapan malas khas miliknya, "Aku eggak tertarik."


Tapi, bukan Chou Tzuyu namanya jika dia menyerah begitu saja, "Pokoknya Oppa harus ikut. Kalau enggak aku bakal aduin dengan Kakek!" 


Kreet!


Perempatan kini timbul di atas dahi mulus Sehun. Gadis ini benar-benar sosok gadis yang pantang menyerah, berkepala batu, cerewet, terkadang ceroboh dan tukang pengadu. Tzuyu sangat pandai menarik hati siapapun dengan tingkahnya. Bahkan, Kakeknya saja sampai jatuh hati dan mengancam dirinya jika sampai sesuatu terjadi pada Tzuyu, dia harus tanggungjawab.


Sehun heran. Ini yang jadi cucu utama di keluarga Oh sebenarnya siapa sih? Dia apa Tzuyu!?


"Dengar ya, aku baru 2 jam sampai di rumah. Masih capek. Kalau mau pergi ke acara enggak penting pergi aja sendiri sana." tekan Sehun pada gadis itu. Sehun memutuskan untuk kembali ke dalam rumahnya yang nyaman. Tapi, pergerakannya terhenti ketika sebuah tangan halus melingkar manis di lengannya. 


"Oppa ngambek sama Tzuyu? Oppa masih capek ya dari kantor?" 


"Hm." 


"Beneran Oppa enggak mau keluar sama Tzuyu?" 


"Hm." 


"Oppa kejam. Tzuyu nangis nih."


"Ya, terserah." Tzuyu masih berusaha membujuk Sehun. Tapi, Sehun diam saja. Masa bodoh. Biarkan saja. Walau Tzuyu menangis dan berguling ria di atas tanah sekalipun dia tidak akan luluh dengan hasutan manisnya.


"Oke deh, Tzuyu bakal ngalah hari ini." Gadis itupun melepaskan lingkaran manisnya dari lengan keras Sehun. Kedua mata elang milik pria itu sontak bergulir ke arahnya. Tumben sekali gadis ini mau mengalah. Biasanya dia yang paling kuat bertahan dengan kepala batunya, "Tzuyu juga masih ada sesuatu untuk Oppa. Tzuyu jamin deh Oppa bakalan suka." Tzuyu berusaha merogoh sesuatu di kantung jaketnya. Sehun memperhatikan dengan seksama apa yang gadis itu lakukan. 


"Ini hadiah paling istimewa khusus Tzuyu siapkan buat pacar Tzuyu yang paling ganteng sejagat raya." cecar Tzuyu. Dia tersenyum lebar dan perlahan menarik tangannya dari kantung jaket. 


Gadis bermarga Chou itu membuat love sign dengan jari-jarinya, ia terkikik geli ketika melihat wajah kesal pria jangkung di hadapannya ini, "It's a love signal." 


Sehun hanya bergumam kecil menanggapi tingkah konyol Tzuyu. Dia memutuskan kontak matanya dari Tzuyu dan menoleh ke arah manapun. Asal bukan sepasang mata cerah milik gadis itu, "Hm, lumayan bagus." Sehun menutup matanya. Semoga saja gadis itu tidak sempat melihat wajahnya yang meme- 


"Ciee! Pipinya merah. Ada yang salting nih." Tzuyu terkikik geli seraya menusuk-nusuk pipi tirus Sehun dengan ujung jarinya. Rasa malu yang muncul di dalam benak Sehun kian menggunung. Astaga, gadis ini benar-benar membuatnya pusing 7 keliling.


"Dasar gadis ini." Sehun mencubit lembut pipi gadis ini, "Ya, sudah. Ayo, masuk."


"Masuk?"


"Hm."


"Kenapa?"


"Ini sudah malam. Enggak aman bagi perempuan sepertimu pulang sendirian tengah malam begini. Ayo." punggung pria itu terlebih dahulu menjauh.


Tzuyu tersenyum lebar, "Ish! Oppa, tunggu Tzuyu!" pekiknya sembari menyamakan langkahnya dengan Sehun.


END

Komentar

Options

Not work with dark mode
Reset