Pure Love 2017 Chapter 14

Posted by Lee Yena, Released on

Option


Chapter 14

My feelings for you. It's never change.


Bagimana perasaannya sekarang? Terkejut? Syok? Sedih? Atau malah sebaliknya? Ia tak mengerti. Hyun Ji mengusap keningnya kuat. Telinganya seakan terbakar saat mendengar semua yang keluar dari bibir Oppanya. Hal yang selama ini tak pernah ia sadari.


"Krystal selingkuh." bisiknya, tak lama Hyun Ji tertawa hambar. Oh, betapa bodohnya saat ia tak 'peka' dengan apa yang tengah menghantam rumah tangga sahabatnya. Seharusnya ia menyadari kenapa Kai selalu menghindar saat dia menanyakan kabar Krystal. Harusnya ia tahu kenapa Kai pergi ke klub malam dan 'bercinta' dengan wanita jalang itu.


Hyun Ji menyandarkan kepalanya di atas bantal. Menikmati empuknya ranjang berukuran king size yang ada di apartemen Oppanya, "Krystal, you're stupid." bisiknya.


Flashback.

6 tahun yang lalu.


Bel pulang sekolah telah berbunyi. Bunyi yang disambut meriah oleh mereka, siswa-siswi di Seoul High School. Satu persatu meninggalkan kelas, menyisakan seorang yeoja yang masih sibuk dengan peralatan sekolah serta make up yang tergeletak sembarang diatas meja. Ia mendengus pelan, kalau bukan gara-gara praktek berdandan yang diberikan oleh guru keseniannya. Pasti ia tak perlu repot-repot membawa alat make up ibunya.


"Hyun Ji!" panggil seseorang dari arah pintu, tampak seorang gadis keturunan Korea-California yang berusia genap 17 tahun.


"Ne?" balas Hyun Ji, ia mendongakkan kepalanya. Tangannya yang tadi sibuk membereskan barang-barang berhenti.


"Kita pulang sama-sama yuk! Kebetulan nanti aku ke rumah ibuku." katanya setengah berteriak.


Hyun Ji mengangguk, menyetujui ajakan Krystal, "Ne! Tunggu dulu ya!" sahut Hyun Ji lalu kembali mengemaskan alat tulisnya. Hyun Ji mempercepat gerakannya, tak lama ia segera berjalan. Menyusul Krystal yang sedari tadi telah menunggunya di depan pintu.


Krystal pun tersenyum dan melanjutkan langkahnya, pulang dari sekolah sialan ini ke rumahnya yang nyaman. Krystal terus saja berceloteh tentang kesialannya tadi pagi. Entah karena macet di tol, terlambat datang hingga dihukum sepuluh kali keliling lapangan, membersihkan WC khusus perempuan, hingga kena semprot sama Pak Siwon karena lupa membawa PRnya dari rumah.


"Tuhkan hari ini kayaknya sial deh!" sungut Krystal.


Hyun Ji tertawa renyah, "Makanya kalau aku ngomong dengerin! Itu namanya kamu kualat sama teman." candanya.


Krystal hanya mengerucutkan bibirnya kesal lalu mengalihkan pandangannya ke arah depan gerbang sekolah, "Eh? Oppa!" sapanya pada seorang pria yang menggunakan jaket hitam dan celana jeans tengah duduk diatas motor sport warna merah, "Hyun Ji maaf ya. Aku enggak tahu kalau dia jemput."


Hyun Ji mengangguk, "Tak apa-apa kok lagi pula jam segini masih ada bis." kilahnya sambil memasang ekspresi senyum, lebih tepat fake smile andalannya. Krystal membalas senyuman yang diberikan oleh Hyun Ji. Ia segera berlari kecil kearah pria itu dan membuahinya dengan ciuman di pipi kanannya. Tampak tangan pria itu menggosok-gosok pipi nya tadi sambil menarik senyuman di bibirnya.


Hyun Ji yang sedari tadi memperhatikan dua sejoli itu seketika menundukkan pandangannya. Jari-jari tangannya bergerak, meremas rok sekolah bermotif kotak-kotaknya pelan. Ia menggigit bibir bawahnya. Hanya satu kata yang terbersit di otaknya sekarang.


Pulang. Iya betul, ia harus pulang. Apalagi langit telah menunjukkan warna kuning jingganya. Astaga, pasti ia akan pulang telat. Ia menarik nafasnya kuat lalu melangkahkan kakinya tanpa mengindahkan apa yang tadi sempat mengganggu otaknya.


"Krystal, Kai Oppa aku duluan!" Hyun Ji melambaikan tangannya.


"Ne, hati-hati ya!" Krystal balas melambaikan tangannya. Hyun Ji menatap sekilas ke arah mereka atau lebih tepatnya pada orang di sebelah Krystal.


Hyun Ji's home

Pukul 19.00


Hyun Ji merenggangkan punggungnya yang terasa kaku, sudah tiga puluh menit ia berkutat pada layar laptopnya. Menyalurkan hobinya yaitu menulis cerita. Ditemani segelas kopi hitam yang telah mendingin.


Ting!


Gadis itu menolehkan kepalanya, menatap ponsel yang ia letakkan di dekat mousenya. Alisnya mengkerut saat melihat notifikasi pesan yang masuk. Ia segera mengambil ponselnya dan membaca sms dari Lisa, teman sebangkunya.


Lisa

Hyun Ji, apa kau di rumah? Aku mau belanja baju di mal xxx. Kau mau ikut tidak? Aku mohon ikut ya! Lagi pula besok hari Minggu.


Hyun Ji terdiam sejenak. Ia berpikir, tak ada salahnya juga ia ikut. Lagipula dia juga tengah bosan berada di rumah. Kedua orang tuanya masih memiliki urusan bisnis di China. Chen—kakaknya—sekarang mengambil kelas malam di tempat kuliahnya.


Hyun Ji

Ok! Kau jemput aku ya, aku ada di rumah.


1 menit kemudian.


Lisa

Baiklah, aku jemput ya.


Hyun Ji segera bangkit dan melangkah menuju lemari pakaiannya yang terletak agak jauh didepan nya. Memilah-milah baju apa yang akan ia pakai sekarang. Pilihannya jatuh pada baju sweater soft pink berlengan panjang dan celana jeans favoritnya.


10 menit kemudian.

Ting tong!


"Haha ... Cepatnya." Hyun Ji cekikikan. Ia segera berjalan ke arah pintu dan mengambil kunci rumah yang tergantung di sebelah pintu.


"Hyun Ji! Kajja! Mereka lagi ada diskon baju besar-besaran loh. Nanti kita kehabisan." Lisa menarik tangan Hyun Ji menuju mobil avanza hitamnya yang terparkir di depan rumah Hyun Ji.


"Eh! Tunggu dulu. Rumahnya belum aku kunci, babo!" rutuk Hyun Ji sambil berusaha melepaskan tarikan tangan Lisa.


Lisa seketika berhenti, "Oh iya aku lupa. Mianhae Hyun Ji!" balasnya. Hyun Ji memutar bola matanya malas. Dia sudah hapal kebiasaan temannya yang satu ini. Pelupa akut.


Mol XXX

Pukul 20.30


"Hyun Ji, ini bagus enggak?" Hyun Ji mengalihkan pandangannya dari layar ponsel, menatap kearah baju yang dipegang oleh Lisa. Baju lengan panjang dengan motif bunga sakura.


Hyun Ji mengangguk, "Bagus."


"Hm ... Kalau yang itu?" Lisa menunjuk kearah baju yang tergantung di depannya.


"Lumayanlah. Kenapa kau tak beli saja semuanya?" tanya Hyun Ji malas.


Lisa mengerucutkan bibirnya, "Akukan cuma nanya. Dasar jutek." Lisa kembali fokus kearah baju yang ia pilih. Hyun Ji mendengus pelan, ia sudah mengantongi dua setel baju plus celana jeans pendek. Gadis itu menyandarkan punggungnya di dinding sambil menunggu Lisa memilih baju berlabel diskon 30%.


"Hyun Ji." Lisa menyenggol lengan Hyun Ji menggunakan sikunya, "Coba lihat ke sana! Bukannya itu Krystal Jung ya?" bisiknya.


Sontak Hyun Ji melihat ke arah yang ditunjuk oleh Lisa. Apa matanya tidak salah? Hyun Ji mengerjabkan matanya berkali-kali. Betul, Krystal lah yang tengah berdiri disana sambil memeluk mesra lengan seorang pria asing di sampingnya.


"Bukannya dia pacaran sama Kai Oppa?" bisik Lisa.


Hyun Ji mengangguk, "Seharusnya begitu." tiba-tiba Hyun Ji mengeluarkan ponsel nya. Ia mencari kontak nomor Krystal.


Tiiiit ... Tiiit ... Tiiit ...

Drrrrtt!


Krystal tampak mengambil ponsel dari tas kecilnya. Ia sempat berbicara sebentar dengan pria disebelahnya, tampak seperti meminta izin buat mengangkat panggilan darinya.


"Halo, Krystal!" sapa Hyun Ji sambil mendelik ke arah orang yang disapa.


"Hai! Ada apa Hyun Ji tumben?"


"Kau sekarang ada dimana?"


"Aku lagi jalan-jalan nih sama Kai Oppa. Biasalah malam minggu."


Hyun Ji tersenyum miring, "Lagi jalan dengan Kai Oppa? Oh, begitu."


"Memangnya ada apa?"


"Tidak, aku hanya bertanya saja. By the way, hati-hati ya jalannya." Krystal menolehkan wajahnya. Tak sengaja, kedua matanya bertemu dengan Hyun Ji. Ia terpaku, lalu mematikan ponselnya. Krystal segera menarik lengan pria di sebelahnya menjauh dari tempat ia berdiri tadi.


"Wah, dia lari tuh." Lisa melipat kedua tangannya. Sedangkan Hyun Ji hanya diam memandangi kepergian Krystal.


Tomorrow at Hyun Ji's Home

Pukul 08.00


Hyun Ji merenggangkan kedua tangan nya keatas dan berjalan menuju dapur. Mencari bahan makanan yang bisa ia oleh untuk mengisi perutnya yang mulai keroncongan. Perhatiannya teralih saat ia menemukan sebuah note kecil berwarna orange menempel di pintu kulkas.


Dari Oppamu yang paling ganteng.


Hyun Ji, tadi pagi Oppa ada masakin kamu nasi goreng. Nasi gorengnya kuletakkan di atas meja makan. Dimakan ya sayang. Habis makan di cuci piringnya.


Peluk Cium

Dari Oppa 😘


Hyun Ji tersenyum saat membacanya. Ia segera melangkah kearah meja makan dan membuka tudung saji di atasnya. Menikmati nasi goreng plus telor mata sapi di atasnya.


Ting tong! Ting tong! Ting tong!


Hyun Ji menghentikan acara makannya. Ia mendengus kasar. Bagaimana bisa ada orang pagi-pagi datang kerumahnya dan menekan bel rumah sesukanya. Hyun Ji merengut kesal. Wajahnya ditekuk seperti orang yang tengah dituduh menggelapkan uang jutaan dolar. Dengan kasar Hyun Ji bangkit dari kursinya. Menghentakkan kakinya kasar di lantai agar semua orang tahu kalau Kim Hyun Ji tengah kesal. Walaupun ia tahu, tak ada seorangpun di rumah.


"Anyeo-" kata-katanya terputus saat ia melihat siapa yang datang ke rumahnya, "Krystal?"


"Hyun Ji." Krystal menatap Hyun Ji dengan tatapan memelas, "A-aku mohon." Krystal menunduk, menyembunyikan raut wajah tegangnya, "Aku mohon jangan bilang pada siapapun, termasuk Kai Oppa."


"Maksudmu? Kau menyuruhku tutup mulut tentang itu." Hyun Ji menekan kata-kata terakhirnya.


"Ne, a-aku ..." Krystal mendongak, membalas tatapan interogasi yang diberikan Hyun Ji, "Aku akan berubah. Aku tak akan mempermainkan dia lagi. A-aku mohon jangan beritahu kejadian itu padanya."


Hyun Ji menatap Krystal datar. Krystal telah berubah, itulah yang ia sadari saat mereka telah menginjakkan kaki mereka di SMA. Dia bukanlah Krystal yang dulu. Krystal yang selalu mengutamakan yang namanya tata krama. Hyun Ji tersenyum miring, "Aku tak mengerti denganmu. Kau sudah mendapatkan dia. Kai Oppa. Dan sekarang kau menyesal telah mempermainkannya dan memintaku untuk diam? Heh."


'Dan apa kau tahu. Aku menyukai Kai Oppa?'


Krystal hanya diam tak membalas kata-kata yang dilemparkan padanya. Hyun Ji mendengus pelan, "Terserah. Aku tak akan ikut campur dalam masalah ini. Dan Lisa, biar aku yang mengurusnya. Kau taukan dia itu the gossip girl?" kekehnya.


Mata gadis itu membulat sempurna. Apa dia tak salah dengar? Hyun Ji mau menolongnya?


"Be-benarkah?"


Hyun Ji mengangguk, "Iya, tapi hanya kali ini."


End Flashback.


"Hahaha." Hyun Ji tertawa saat mengingat kebodohannya dulu. Bodoh karena mau menolongnya. Bodoh karena mau menutupi masalah yang seharusnya Kai tahu dari dulu.


TO BE CONTINUES

Komentar

Options

Not work with dark mode
Reset